Minggu, 07 Juni 2020

Cara Memberikan Pakan Domba

Sistem penggemukan domba dapat dibagi menjadi 3 metode, yaitu : dry lot fattening, pasture fattening, dan kombinasi antara dry lot fattening dan pasture fattening.
Pertama : Metode dry lot fattening, domba yang digemukkan biasanya ditempatkan di dalam kandang sepanjang waktu. Pakan diberikan kepada domba di dalam kandang.
Kedua : metode pasture fattening, domba digembalakan di padang pengembalaan. Ternak domba yang digemukkan dengan metode ini berada di padang pengembalaan sepanjang waktu. Kandang yang ada hanya berfungsi sebagai tempat berteduh pada malam hari atau pada waktu matahari bersinar sangat terik. Seluruh pakan domba didapat dari hijauan yang ada di padang pengembalaan.
Ketiga : Adalah penggambungan cara pertama dan cara ketiga. Ada dua cara dalam metode penggemukan ini. Cara pertama dengan menggembalakan domba pada musim hujan saat rumput tumbuh subur dan mengandangkannya ketika musim kemarau tiba. Cara kedua dengan menggembalakan domba pada pagi hingga sore hari. Sementara pada malam hari, domba-domba dikandangkan.
Penggemukan domba merupakan upaya untuk memacu pertumbuhan domba sehingga diperoleh bobot badan yang optimal. Agar proses penggemukan domba berjalan dengan tahapan yang benar. Penggemukan di sini dilakukan selama 3 bulan. Sistem penggemukan dilakukan secara fredot. Hal-hal teknis yang dilakukan selama penggemukan diantaranya pemberian pakan. Baca Juga 
Biaya pakan merupakan biaya produksi terbesar kedua setelah biaya pembelian bakalan. Biaya pakan mencapai 12%, sedangkan biaya pembelian bakalan mencapai 82% dari total biaya produksi. Biaya produksi lain yaitu obat-obatan, tenaga kerja, listrik, telepon, dan sewa kandang hanya 6% dari total biaya produksi.
Manajemen pemberian pakan yang tepat akan menentukan keberhasilan usaha penggemukan karena cukup besarnya alokasi biaya produksi yang digunakan untuk pakan. Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi domba yang digemukkan. Domba akan tumbuh sesuai dengan potensi genetiknya jika diberi pakan dengan nutrisi yang cukup. Jenis pakan yang diberikan pada domba ada dua macam, yaitu hijauan dan konsentrat yang diberikan secara terpisah serta pakan komplit. Perbedaan pakan tersebut akan memberikan perbedaan pertumbuhan harian.
Cara Pemberian Pakan : Pemberian pakan konsentrat/pakan komplit dimulai dari jumlah yang sedikit, sedangkan pakan berserat diberikan dalam jumlah banyak. Secara pelan-pelan, jumlah pemberian konsentrat/pakan komplit ditingkatkan seiring dengan penurunan jumlah pakan berserat. Setiap kali ada penambahan jumlah konsentrat/pakan komplit, kesehatan domba perlu diamati termasuk masalah-masalah yang mungkin timbul. Apabila tidak terjadi gangguan, pemberian dapat diteruskan hingga target jumlah pemberian pakan yang diinginkan sebanyak 100% tercapai.
Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan domba dalam mengonsumsi pakan.
Pemberian hijauan dan konsentrat secara terpisah. Untuk mendapatkan average day gain (ADG) yang optimal, hijauan sebaiknya selalu tersedia ditempat pakan (ad libitum). Sementara pakan konsentrat diberikan rata-rata 0,5 kg/ekor/hari. Jumlah tersebut merupakan angka rata-rata dari awal penggemukan hingga akhir penggemukan. Pada awal penggemukan, jumlah pakan konsentrat yang diberikan kira-kira 0,4 kg/ekor/hari dan secara bertahap ditambah hingga 0,5 kg/ekor/hari. Pada akhir masa penggemukan, jumlah konsentrat yang diberikan berkisar 0,6 kg/ekor/hari.
Pemberian konsentrat dibagi menjadi dua, yaitu pagi dan sore hari. Jumlah konsentrat yang diberikan pada pagi hari sama dengan pemberian pada sore hari, masing-masing 50%. Pada pagi hari, konsentrat diberikan pada pukul 06.00 – 07.00. Wadah yang digunakan untuk menempatkan konsentrat adalah tempat pakan yang terbuat dari kayu. Jika kandang yang digunakan berupa kandang koloni, pakan hijauan dan pakan konsentrat bisa diberikan bersebelahan. Dengan demikian, domba tidak kesulitan dalam mengambil kedua jenis pakan tersebut.
Rumput memang diberikan secara ad libitum, Namun, untuk efektivitas dalam pencernaan hijauan tersebut, sebaiknya rumput diberikan pada pukul 13.00. Pemberian rumput sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak banyak yang tercecer. Meskipun demikian, ketika rumput dalam tempat pakan sudah habis, sebaiknya langsung ditambahkan/diisi lagi.
Pemberian konsentrat dilakukan kembali pada pukul 15.00. jika rumput belum habis, pemberian konsentrat dilakukan dengan cara menaburkannya sedikit demi sedikit di atas rumput agar rumput habis dikonsumsi pada pukul 16.00 keesokan harinya.
Pemberian pakan komplit. Pakan komplit adalah pakan ternak yang mengandung nutrisi yang lengkap sesuai dengan kebutuhan ternak. Untuk penggemukan, pemberian pakan komplit bisa dilakukan untuk mempercepat laju pertumbuhan. Jika domba hanya diberikan pakan komplit, jumlah yang diberikan selama penggemukan rata-rata 1 kg/ekor/hari. Pada awal penggemukan, jumlah pakan komplit yang diberikan sekitar 0,8 kg/ekor/hari. Jumlah tersebut secara bertahap ditambah hingga 1,2 kg/ekor/hari pada akhir masa penggemukan. Pakan komplit ini diberikan dua kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore hari.
Penggemukan domba umumnya dilakukan selama 3-4 bulan. Pengelolaan yang baik akan memberikan hasil yang optimal. Keberhasilan penggemukan domba bisa dilihat dari bobot hidup domba saat dipanen, tingkat kematian (mortalitas), dan kualitas daging (persentase karkas dan perlemakan). Dengan bobot badan yang sama (15 kg), bobot badan akhir domba berbeda-beda sesuai dengan jenis pakan yang diberikan. Dari hasil penelitian, penggemukan domba secara feedlot dengan pakan hijauan (rumput gajah) dan konsentrat dengan 60,70 dan 80% dari kebutuhan bahan kering menghasilkan bobot badan akhir domba sebesar 28 kg, 31 kg, dan 34 kg dengan ADG sebesar 93 g/hari, 118 g/hari, dan 138 g/hari (lama pemeliharaan sekitar 4 bulan) dan konversi pakan 12,3; 9,7; dan 10,4. Harga pakan konsentrat per kg adalah Rp. 3.500 dan hijauan (rumput gajah) Rp 3.000 (tahun 2020).
Domba yang diberi pakan komplit bentuk mash memiliki bobot akhir 30 kg dengan ADG sebesar 120 kg/hari dan konversi pakan 8 dengan lama penggemukan 3 bulan. Harga pakan per kg adalah Rp 3.500 (tahun 2020). Domba yang diberikan pakan komplit bentuk pellet akan memiliki bobot akhir sekitar 25 kg dalam waktu 2,5 bulan dengan average day gain (ADG) sebesar 160 g/hari dan konversi pakan 6,6. Harga pakan per kg adalah Rp. 3.500 (tahun 2020). Dengan demikian, penggemukan domba dengan pakan komplit bentuk pellet akan memberikan keuntungan yang optimal. (Ahmad Dhafir S.HI)
Sumber :
  1. Purbowati,Endang, 2014. Usah Penggemukan domba, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta;
  2. http://www.suksesternakkambing.com/2015/12/memanfaatkan-mesin-potong-rumput-untuk.html, Di unduh tanggal 15 Mei 2019.
  3. http://kamicintapeternakan.blogspot.com/2015/03/pakan-bentuk-pellet.html Di Unduh Tanggal 15 Mei 2019;
Baca juga ( https://kttsmitrasubur.wordpress.com/2020/06/07/cara-pemberian-pakan-domba/ )

Sabtu, 06 Juni 2020

Breeding Domba (Solusi Kelangkaan Domba)

Doc. Ktts Mitra Subur

Beternak kambing domba saat ini menjadi usaha peternakan yang cukup menarik untuk dilirik. Hal ini muncul ditengah sengitnya usaha ternak sapi dan dinamika pada ternak unggas. Dibanding dua komoditas tersebut ternak kambing domba relatif lebih “sexy” dan “aduhai” saat ini. Terutama pada  usaha penggemukan-fattening kambing domba dengan pola pemeliharaan singkat 1-3 bulan.

Dinamika fattening domba (terutama) muncul karena adanya kebutuhan market yang relatif besar atas komoditas tersebut. Hal ini menyebabkan tingkat minat untuk menggemukkan domba lebih banyak dibanding mengembangbiakkannya.  Apabila kondisi ini berlangsung lama maka akan muncul kondisi kelangkaan bakalan domba penggemukan dan diikuti melambungnya harga. Tanda –tanda  kejadian ini sudah terlihat saat ini.

Jawaban untuk mengatasi masalah ini (dari sisi peternak) adalah melakukan program breeding (mengembangbiakkan). Walau pelaku ternak ini harus mengalami babak belur dalam aktivitas budidayanya. Dapat dipahami karena aktivitas breeding merupakan aktivitas jangka panjang (analogi lari marathon pada breeding dan sprint-lari 100 m pada fattening). Banyak hal yang harus diperhatikan dalam breeding agar usahanya menguntungkan. Masalah yang sering ditemui dalam breeding  pada umunya adalah (a) Tingkat produktivitas /kebuntingan induk yang kecil/tidak optimal, (b) Banyaknya kasus prematur, (c) Tingkat kematian cempe yang tinggi.

Tingkat kematian cempe menjadi “momok” yang dominan dalam lambatnya populasi breeding domba. Logis, semua anak domba perlu mendapat perhatian  jika dibandingkan dengan domba dewasa karena

  • Mereka memiliki kebutuhan energi yang tinggi tetapi hanya memiliki cadangan energi yang rendah dan sepenuhnya bergantung pada domba betina/induk untuk makanan
  • Mereka memiliki mantel/pelindung kulit yang buruk dan dilahirkan basah
  • Mereka memiliki resistensi terhadap penyakit; masalah ini diatasi sebagian besar ketika anakan mendapatkan banyak kolostrum

Perhatian menjadi ekstra , Apabila :

  • Anak domba itu kembar dua atau kembar tiga
  • Karena gizi buruk
  • Betina betina sangat muda atau sangat tua
  • Anak domba dipengaruhi oleh kelainan bawaan
  • Anak domba dilahirkan sebelum waktunya
  • Anak domba menderita hipoksia berat selama kelahiran

Banyak kegagalan pelaku breeding  pada perbanyakan populasi karena tingkat kematian anakan tinggi. Catatan positif awal dari realita ini adalah

  1. Banyak masalah dapat dihindari dengan manajemen yang baik sebelum dan pada saat kelahiran
  2. Kita paham domba mana yang paling membutuhkan perhatian saat  Pada kelahiran tunggal akan sedikit membutuhkan  campur tangan kita. Sedangkan kembar dua dan tiga akan lebih bermanfaat apabila ada bantuan dari manusia

Ahmad Dhafir S.HI, Post, Minggu 07 Juni 2020, 

Cara Memberikan Pakan Domba

Sistem penggemukan domba dapat dibagi menjadi 3 metode, yaitu : dry lot fattening, pasture fattening, dan kombinasi antara dry lot fatten...