Sabtu, 06 Juni 2020

Breeding Domba (Solusi Kelangkaan Domba)

Doc. Ktts Mitra Subur

Beternak kambing domba saat ini menjadi usaha peternakan yang cukup menarik untuk dilirik. Hal ini muncul ditengah sengitnya usaha ternak sapi dan dinamika pada ternak unggas. Dibanding dua komoditas tersebut ternak kambing domba relatif lebih “sexy” dan “aduhai” saat ini. Terutama pada  usaha penggemukan-fattening kambing domba dengan pola pemeliharaan singkat 1-3 bulan.

Dinamika fattening domba (terutama) muncul karena adanya kebutuhan market yang relatif besar atas komoditas tersebut. Hal ini menyebabkan tingkat minat untuk menggemukkan domba lebih banyak dibanding mengembangbiakkannya.  Apabila kondisi ini berlangsung lama maka akan muncul kondisi kelangkaan bakalan domba penggemukan dan diikuti melambungnya harga. Tanda –tanda  kejadian ini sudah terlihat saat ini.

Jawaban untuk mengatasi masalah ini (dari sisi peternak) adalah melakukan program breeding (mengembangbiakkan). Walau pelaku ternak ini harus mengalami babak belur dalam aktivitas budidayanya. Dapat dipahami karena aktivitas breeding merupakan aktivitas jangka panjang (analogi lari marathon pada breeding dan sprint-lari 100 m pada fattening). Banyak hal yang harus diperhatikan dalam breeding agar usahanya menguntungkan. Masalah yang sering ditemui dalam breeding  pada umunya adalah (a) Tingkat produktivitas /kebuntingan induk yang kecil/tidak optimal, (b) Banyaknya kasus prematur, (c) Tingkat kematian cempe yang tinggi.

Tingkat kematian cempe menjadi “momok” yang dominan dalam lambatnya populasi breeding domba. Logis, semua anak domba perlu mendapat perhatian  jika dibandingkan dengan domba dewasa karena

  • Mereka memiliki kebutuhan energi yang tinggi tetapi hanya memiliki cadangan energi yang rendah dan sepenuhnya bergantung pada domba betina/induk untuk makanan
  • Mereka memiliki mantel/pelindung kulit yang buruk dan dilahirkan basah
  • Mereka memiliki resistensi terhadap penyakit; masalah ini diatasi sebagian besar ketika anakan mendapatkan banyak kolostrum

Perhatian menjadi ekstra , Apabila :

  • Anak domba itu kembar dua atau kembar tiga
  • Karena gizi buruk
  • Betina betina sangat muda atau sangat tua
  • Anak domba dipengaruhi oleh kelainan bawaan
  • Anak domba dilahirkan sebelum waktunya
  • Anak domba menderita hipoksia berat selama kelahiran

Banyak kegagalan pelaku breeding  pada perbanyakan populasi karena tingkat kematian anakan tinggi. Catatan positif awal dari realita ini adalah

  1. Banyak masalah dapat dihindari dengan manajemen yang baik sebelum dan pada saat kelahiran
  2. Kita paham domba mana yang paling membutuhkan perhatian saat  Pada kelahiran tunggal akan sedikit membutuhkan  campur tangan kita. Sedangkan kembar dua dan tiga akan lebih bermanfaat apabila ada bantuan dari manusia

Ahmad Dhafir S.HI, Post, Minggu 07 Juni 2020, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Memberikan Pakan Domba

Sistem penggemukan domba dapat dibagi menjadi 3 metode, yaitu : dry lot fattening, pasture fattening, dan kombinasi antara dry lot fatten...